Selasa, 22 November 2011

TAKKAN SAMPAI

Awal aku masuk disekolah ini, adalah awal perjumpaanku dengannya. Awalnya aku sangat benci dengannya karena sifatnya , cara jalannya, cara berpakaiannya, dan semua tentangnya. Setiap bertemu dengannya rasa muak selalu muncul dari hatiku, yang selalu membenci dirinya. Namun semua benci itu tiba-tiba hilang begitu saja dariku. Tak tau kenapa saat dia mulai menatap mataku tajam aku mulai merasakan sesuatu yang aneh dari diriku. Sejak saat itu aku mulai bercerita kepada sahabatku tentangnya.
Memang awalnya aku tak mengenalnya, tak tau sifat aslinya, dan tak tau semua tentang dirinya. Namun aku penasaran akan semua itu , aku cari kabar tentangnya di rumah maupun di sekolah , aku cari tau apa saja yang dilakukannya di sekolah. Setelah beberapa hari kemudian dia sms aku menanyakan sesuatu hal tentang sekolah. “hai mutia ini aku temanmu reyvan“ sapanya , “oh,, reyvan ada apa?” tanyaku singkat , “nggapapa besuk masuk jam 09.00 atau jam 07.00“ tanyanya kepadaku , “uumb,, besok masuk jam 07.00 , memangnya kenapa sih?” jawabku. “tak apa, lagi apa kamu?”tanyanya.
Mulai dari situ awal kita dekat, selama itu kita mengirim pesan-pesanan. Namun kemudian setelah itu dia tidak sms aku lagi. Aku tunggu satu minggu , aku tunggu lagi satu bulan, dua bulan. Akhirnya dia sms aku juga, “hai mutia kemana saja kamu ? kenapa ngga pernah sms aku lagi ?” pesannya untukku, memang selama ini kita di sekolahan tak pernah berbicara, mungkin jika berbicara kalau penting, kalau engga iya engga. “gak kemana-kemana kok,, aku menunggu pesan darimu,, hhe“ celatuku ,tapi sebenarnya isi hatiku.
Setelah itu aku menanyakan sesuatu tentangnya, “o iya, van aku denger-denger kamu udah punya pacar iya? Hayo ngaku?” Tanya ku kepadanya. Lalu dia menjawab “ngga tuh sapa yang bilang?“ balasnya. “ada pokoknya,hehe” jawabku. “naa kenapa tha?, mau daftar hhe” celatunya. “idihh, tau aja hhe, (becanda)” celatuku , dan yang sebenarnya isi hatiku. Lalu kita berpesanan lagi dan dibalasnya lagi berulang kali. Lalu kita membahas topic yang lain, dan bukan tentang itu lagi. Sampai kita kehabisan pulsa baru kita berhenti pesan-pesanan. Namun tetap saja aku masih ingin berpesanan dengannya
Terkadang aku berfikir dia tak pantas dengan ku karena fisikku dan karena cara berfikirku yang terbatas.”hai mutia?” sapanya lagi saat mengirim pesan untukku.
” Hai van,, baru apa?” balasku. “ aku boleh minta tolong ga?” tanyanya. “bantu apa?, kalau bisa pasti aku bantu”balasku. Setelah itu dia meminta tolong untuk bisa membantunya mengerjakan tugas yang di berikan bapak maupun ibu guru . Dengan senang hati aku membantunya, mungkin karena aku terlalu suka dengannya, tak seperti biasanya aku membantu temanku seperti ini.
Sampai di sekolah, “mut, udah kamu buatin belum?” tanyanya. “udah van, nih.” Jawabku sambil memberikan tugas itu. Diterimanya tugas itu, dilihatnya. Namun tanpa kusadari ternyata dia tak memakai tugas yang ku berikan untuk dikumpulkannya. Ternyata dia juga menyuruh temannya untuk membuatkan, yang dipakainya untuk di kumpulkan, betapa kecewanya hatiku saat itu.
Namun hari yang ku tunggu tak pernah datang, aku kan tetap menunggu seperti lagunya rossa” ku menunggu, ku menunggu kehadiranmu kekasihku” salah satu lirik lagunya, setiap aku ingat itu pasti aku ingat dia. Setiap aku maupun dia bertemu pasti salah tingkah, walaupun kita tak pernah berbicara. Sahabatku pernah bilang,”mut, sebenarnya kalian itu sama-sama suka namun, hanya menunggu waktu yang tepat saja, kamu harus lebih sabar lagi untuk menunggunya, Mungkin dia masih malu-malu tapi mau, hhe”.
Saat hari ulang tahunku dia tak mengucapkannya mungkin mungkin karena malu, setiap aku melihat di wall facebookku adanya hanya, “ happy birthday cantik”, “met ultah manis”, orang-orang yang tak ku kenal. Sedang di handphone yang ada hanya sahabatku semua. Hari yang indah untukku, namun dia tak memberi kabar sedikitpun.
Setahun sudah rasa ini terpendam di hatiku, rasa yang terpaksa dengan berpura-pura menjadi sahabatnya. Tapi malah semakin sakit ini lebih ku rasa, apalagi sekarang dia sudah tidak satu kelas dengan ku. Saat liburan semesteran kemarin ternyata dia sudah mempunyai kekasih lain dan dia bercerita kepada ku.
Ga tau kepada siapa harus aku luapkan perasaan ini rasanya sangat begitu sakit tak tertahankan olen air mata sampai menetes di pipi
Namun semua khayalan ku itu hanyalah imajinasiku semata. Dia tak akan pernah menyukaiku, dan tak akan pernah walau dia sudah perhatian sekali kepadaku mungkin dia akan menjadi teman baikku tak lebih. Karena kau mungkin sudah punya kekasih lain. Aku pasti akan bisa melupakanmu, membiarkan dirimu bahagia , “hal yang terindah untukku, saat kau perhatian denganku”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar